Senin, 17 Juni 2013

cara membuat makalah yang baik



  

Liputan6.com, New York: Setelah Eastman Kodak Corporation dinyatakan pailit, muncul beragam penelitian tentang penyebab kebangkrutan perusahaan pelopor film fotografi tersebut.

Menurut sejumlah pengamat, seperti dikutip laman timesofindia.com, Senin (23/1), perusahaan pelopor fotografi tersebut tak sanggup melawan arus digital yang semakin berkembang setiap tahun. Tidak seperti IBM dan Xerox Corp, yang sukses menciptakan arus pendapatan baru saat bisnis mereka menurun.

Mereka menilai kesalahan Kodak membuang proyek-proyek baru terlalu cepat yang menyebarkan investasi digital terlalu luas, dan puas pada penilaian Rochester, New York, yang membutakan perusahaan untuk berinovasi pada teknologi lain.

"Kodak sangat puas dengan penilaiain Rochester dan tak pernah mengembangkan kehadiran teknologi baru di pusat-pusat dunia," ujar Rosabeth Kanter, Profesor Administrasi Bisnis Arbuckle di Harvard Business School. "Ini seperti mereka tinggal di museum," sindirnya.

Sejak 1888, George Eastman menciptakan sebuah mesin yang menangkap gambar pada pelat kaca besar. Tak puas dengan terobosan itu, dia melanjutkan untuk mengembangkan film roll dan kemudian kamera Brownie. Selanjutnya pada 1960, Kodak mulai mempelajari potensi komputer dan membuat terobosan besar di tahun 1975, saat salah satu insinyur, Steve Sasson, menemukan kamera digital.
Namun, Kodak tak segera mencium potensi pasar tersebut dan tak fokus pada high-end kamera bagi pasar niche. Para eksekutif juga takut mengorbankan penjualan film initi mereka.

"Ketika (George Eastman) meninggal, ia menyisakan pengaruh pada perusahaan, yang salah satunya Kodak akan terus terikat dalam nostalgia," kata Nancy Westt, seorang profesor yang menulis sejarah Kodak dari University of Missouri. "Nostalgia memang indah, tapi itu tidak memungkinkan orang untuk bergerak maju." tandasnya.

Selain itu, penyebab kebangkrutan Kodak karena perusahaan tersebut melewatkan peluang bisnis. Di Consumer Electronics Show di Las Vegas tahunan pekan lalu, Perez dan Kodak memperkenalkan dua kamera baru yang diyakini bisa terhubung secara nirkabel dengan printer dan posting foto ke Facebook. Namun beberapa pengulas gadget mengatakan kamera baru tidak bisa terhubung ke web tanpa membonceng pada smartphone atau koneksi Wi-Fi.

"Orang tidak hanya tertarik dengan fitur baru, kecuali sesuatu yang revolusioner, dan ini adalah fitur tambahan,"ujar Suzanne Kantra, Editor Blog Teknologi Techlicious dan matan Editor  Teknologi  Popular Science.

Analis mengatakan Kodak bisa menjadi sebuah kelompok media sosial jika telah berhasil meyakinkan konsumen untuk menggunakan layanan online untuk menyimpan, berbagi, dan mengedit foto-foto mereka. Sebaliknya, Kodak berfokus terlalu banyak pada perangkat dan kalah dalam pertempuran online untuk jaringan sosial seperti Facebook.(MEL)











PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONKUANTITATIF

Dalam beberapa hal suatu perusahaan akan mengalami masa kemunduran. Hal tersebut dapat di karenakan beberapa alasan dan faktor yang mendasar. Mengetahui hal itu ada beberapa hal   pula yang perlu kita perbuat untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Dalam hal ini cara yang akan kita gunakan ialah penerapan metode nonkuatitatif sebagai alat pengambilan keputusan.agar lebih elasnya akan di uraikan sebagai berikut.

1.      Intuisi
Melihat proses yang terjadi di kalangan masyarakat internasional tentu kita akan menyadari tentang besarnya keinginan manusia untuk mendapatkan kepuasan hidup mulai dari kepuasan primer, sekunder maupun barang mewah. Mengetahui hal ini tentu kita sebagai pemegang dalam perusahaan tersebut harus super jeli menentukan apa yang harus kita perbuat menghadapai masalah pesaing yang selalu mengintip kita dengan seribu cara untuk menjatuhkan perusahaan kita.

            Dalam hal ini sesuatu yang harus kita perbuat  ialah menyediakan produk yang dapat memuaskan pelanggan kita dengan menerapkan fitur-fitur baru dalam melengkapi produk tersebut, dan juga memberikan kepuasan tersendiri di mata konsumen. Selain itu memperbaiki system manejerial dalam perusahaan itu sehingga tdk terjadi ketimpangan yang membuat perusahaan tersebut mengalami hal-hal yang tidak di inginkan.

2.      Fakta
Fakta di lapangan menjelaskan bahwa system management di perusahaan “Kodak” ialah system management puas akan karya dan mengabaikan pesaing-pesaing yang mengancam bangkrutnya perusahaan itu. Perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan di karenakan beberapa hal salah satunya ialah mengabaikan keinginan masyarakat luas.

Kodak bisa menjadi sebuah kelompok media sosial jika telah berhasil meyakinkan konsumen untuk menggunakan layanan online untuk menyimpan, berbagi, dan mengedit foto-foto mereka. Sebaliknya, Kodak berfokus terlalu banyak pada perangkat dan kalah dalam pertempuran online untuk jaringan sosial seperti Facebook.(MEL) inilah kelalaian perusahaan tersebut dan inilah akibat dari kelalaian manejer sebagai kepala dari organisasi ini.
            Hal yang dapat di lakukan ialah harus cepat menentukan sikap pada konsumen dan merubah segala sesuatu yang kurang baik yang akan mengakibatkann perusahaan tersebut terancam bangkrut salah satunya ialah mengumumkan serta meyakinkan konsuen akan produk yang baru di rilis agar dapat memberikan kembali kepercayaan konsumen akan persahaan tersebut.

3.      Pengalaman
Pengambilan keputusan adalah hal yang sangat sulit bagi seorang menejer apabila menejer tersebut di hadapkan dalam beberapa masalah yang sangat menekan perusahaan itu terlebih dalam pengambilan keputusan untuk memproduksi produk baru yang bertentangan dengan jalur perusahaan. Seperti yang terjadi di perusahaan “kodak” perusahaan tersebut di hadapkan pada masalah yang tidak sesuai dengan jalur perusahaannya, namun di karenakan pesaing dengan gencar mempromosikan produknya dan membuat perusahaan KODAK  tersebut terhenti dari raungan konsumen menjadikan perusahaan tersebut harus banting stir beralih kepada produk dengan kamera baru yang dapat terhubung ke web tanpa membonceng pada smartphone atau koneksi Wi-Fi.

            Dengan demikian hal tersebut mustahil akan terjadi apabila perusahaan KODAK hanya melihat dari sisi produksi perangkatnya dan tidak memperhatikan kepuasan konsumen.
Di sisi lain, banyak juga perusahaan yang tidak mampu bertahan seiring dengan perkembangan zaman. Kencangnya perkembangan inovasi menyingkirkan perusahaan yang tidak bisa bertahan melawan arus
Oleh karena itu hal yang dapat kita di lakuakan sebelum menentukan apa yang harus di produksi ialah melakukan pen survei-an terhadap produk apa yang sangat  populer di masyrakat dan menjadikannnya produk utama dalam perusahaan tersebut. Serta mengambil langkah inisiatif melengkapi produk tersebut dengan fitur- fitur canggih yang sangat populer di mata konsumen dunia. Yaitu fitur Wi-Fi.

4.      Opini
Menurut sejumlah pengamat, seperti dikutip laman timesofindia.com, Senin (23/1), perusahaan pelopor fotografi tersebut tak sanggup melawan arus digital yang semakin berkembang setiap tahun. Tidak seperti IBM dan Xerox Corp, yang sukses menciptakan arus pendapatan baru saat bisnis mereka menurun.
 "selain dari alasan di atas penyebab kebangrutan perusahaan Kodak ialah mengacu pada kepuasan yang tidak pada tempatnya di katakan oleh beberapa ahli bahwa Kodak sangat puas dengan penilaiain Rochester dan tak pernah mengembangkan kehadiran teknologi baru di pusat-pusat dunia," ujar Rosabeth Kanter, Profesor Administrasi Bisnis Arbuckle di Harvard Business School. "Ini seperti mereka tinggal di museum," sindirnya.
Kata itu sungguh pedas di hujatkan ke perusahaan itu akibat kepuasan akan inovasi seumuran jagung yang di banggakan perusahaan itu. Hal itu sangat tidak efisien bagi sebuah perusahaan elektronik terbesar dunia. Perkembangan teknologi mendorong perusahaan lain membangun inovasi baru lebih dari itu mungkin dapat lebih dari itu.
Keputusan yang dapat di ambil berdasarkkan opini ialah merencanakan program baru sebagai pendukung program yang ada sebagai penopang perusahaan tersebut dari ancaman perusahaan lain dan membentuk satu motivasi kerja yang optimal dan tidak memandang pesaing sebagai kawan yang mendukung tapi sebaliknya serta tidak mengharapkan kupuasan dalam jangka waktu yang pendek.
Selain itu juga di harapkan agar perusahaan Kodak  tidak membuang proyek-proyek baru terlalu cepat yang menyebarkan investasi digital terlalu luas, dan puas pada penilaian Rochester, New York, yang membutakan perusahaan untuk berinovasi pada teknologi lain.


Demikian tugas ini saya buat dengan kesederhanaan pengetahuan saya lebih dan kurangnya saya mohon maaf


AKHIRULQALAM WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULAHI                            WABARAKATUH



 SELESAI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Link Patner

Blogger news

Blogger templates

BERBICARA MASALAH CYNK...AKU SAYANG BANGET SUAMIKU

Blogger templates

About the author

This is the area where you will put in information about who you are, your experience blogging, and what your blog is about. You aren't limited, however, to just putting a biography. You can put whatever you please.