Ada 5
jenis GAP yaitu :
1. Gap Persepsi Manajemen, yaitu adanya perbedaan penilaian pelayanan menurut pelanggan dengan persepsi manajemen mengenai harapan pelanggan. Manajemen tidak selalu merasakandengan tepat apa yang diinginkan pelanggan.
Contoh : perbedaan antara persepsi (pemikiran) manajemen (seorang kepala cabang suatu bank) dengan pelanggan tentang ingin dilayani dengan cepat, jika gapnya besar berarti manajemen tidak peka / sensitif terhadap kebutuhan pelanggan.
Dampaknya : missleading (salah arah) dalam memimpin manajemen, seharusnya bikin quesioner dari manajemen dan konsumen, caranya:
- liat gap mana yang paling butuh perbaikan
- lakukan perubahan pola pikir untuk para manajer (seminar, pelatihan, studi banding /comparative study)
2. Gap Spesifikasi Kualitas Jasa, yaitu
kesenjangan antara persepsi manajemen mengenai harapan pelanggan dan
spesifikasi kualitas jasa. Manajemen mungkin dapat merasakan keinginan pelanggan dengan tepat,
tetapi tidak menetapkan standar kinerja yang spesifik. Manajemen/perusahaan
yang menetapkan speksifikasi/ standarisasi.
Contoh : ayam KFC spek : kecepatan saji, hangatnya, kematangannya, rasa.
Solusinya : perbaiki speknya sesuai dengan kemampuan
manajemen dan harus dikomunikasikan dengan para karyawan.
3. Gap Penyampaian Jasa, yaitu kesenjangan antara
spesifikasi kualitas jasa dan penyerahan jasa (service delivery). Karyawan
mungkin tidak dilatih dengan baik atau mengemban terlalu banyak pekerjaan
sehinga tidak mampu memenuhi standar. Karyawan tidak ditraining or mengemban
banyak tugas sehingga tidak dapat mendeliver jasa dengan baik, sifatnya
internal.
Contoh : pesen makanan di hotel, dgn spek 10 ’ sudah
sampai, kamar dibersihkan dgn spek 2 kali sehari.
Solusinya : karyawan kudu di training lagi. Jika gap 2
tidak dikomunikasikan solusinya ke karyawan akan berdampak terhadap gap 3.
Hubungan gap 1 dan 2 pola pikir manajemen akan dapat membuat spek yang sesuai
dgn pelanggan. If gap 1 besar maka gap 2 juga besar. If gap 1 mengecil tapi gap
2 malah membesar, artinya manajemen belum mampu utk membuat spek yang
diinginkan pelanggan.
4. Gap Komunikasi Pemasaran, yaitu kesenjangan antara
penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Ekspektasi pelanggan mengenai
kualitas pelayanan dipengaruhi oleh pernyataan-pernyataan yang dibuat melalui
komunikasi pemasaran, akan tetapi janji tersebut tidak dapat dipenuhi oleh
petugas pemberi jasa. Marketing berusaha utk mempengaruhi pelanggan utk memilih
produk, berupa janji2.
Contoh : brosur2 dario PTS, isi dari brosur m/ janji
PTS kepd konsumen. Tapi kenyataannya hanya berupa janji saja.
5. Gap Dalam Pelayanan Yang Dirasakan, adalah
perbedaan persepsi antara jasa yang dirasakan dengan jasa yang diharapkan oleh
pelanggan.
Merupakan resultant dari gap 1, 2, 3, 4, bila gap 1 atau gap 2 atau gap 3 atau gap 4 membesar maka gap 5 juga membesar.
Plan : diperbaiki dengan bikin fishbone, shg gap 3 menghasilkan berbagai faktor , baru bikin plan-nya pake 5W1H.
Do : lakukan perbaikannya
Check : lakukan check atas perbaikan tadi
Action : liat lagi gap nya, if ada kemajuan baru bikin standarisasi baru.
Merupakan resultant dari gap 1, 2, 3, 4, bila gap 1 atau gap 2 atau gap 3 atau gap 4 membesar maka gap 5 juga membesar.
Plan : diperbaiki dengan bikin fishbone, shg gap 3 menghasilkan berbagai faktor , baru bikin plan-nya pake 5W1H.
Do : lakukan perbaikannya
Check : lakukan check atas perbaikan tadi
Action : liat lagi gap nya, if ada kemajuan baru bikin standarisasi baru.
hai
BalasHapusarigatou... :)
BalasHapusgap itu apa
BalasHapusKesenjangan/jarak
HapusTerimakasih untuk materinya, sangat membantu, Tuhan memberkati
BalasHapus